Parameter num=100 Google telah lama menjadi teman setia bagi praktisi SEO dan pengembang tool rank tracking. Selama bertahun-tahun, penambahan string &num=100 ke URL pencarian Google adalah trik sederhana namun kuat untuk memperluas hasil Pencarian Mesin Telusur (Search Engine Results Page atau SERP) dari default 10 link menjadi 100 link dalam satu halaman tunggal. Kemudahan ini memungkinkan pengumpulan data yang efisien dan cepat, fundamental untuk analisis persaingan dan pemantauan peringkat skala besar.
Namun, kabar yang beredar di komunitas SEO internasional telah dikonfirmasi: Google akan secara permanen menghapus dan mengabaikan fungsi parameter num=100 Google ini, efektif mulai tahun 2025.
Perubahan monumental ini, yang merupakan bagian dari pembaruan Google SERP 2025 yang lebih luas, menandai pergeseran signifikan dalam cara data SERP dapat diakses. Dampaknya tidak hanya terasa pada tool otomatis, tetapi juga pada metodologi harian praktisi. Kita harus bersiap menghadapi perubahan hasil pencarian Google yang mendasar dan menyesuaikan strategi scraping serta rank tracking kita. Ini adalah akhir dari sebuah era dan awal dari tantangan baru.
Artikel mendalam ini akan mengupas tuntas apa itu parameter num=100 Google, alasan Google hapus num=100, serta memberikan panduan komprehensif mengenai strategi SEO tanpa num=100 untuk memastikan Anda tetap kompetitif.
Mengenal Parameter num=100 dan Fungsinya dalam SEO
Sebelum membahas mengapa num=100 dihapus Google, penting untuk memahami peran krusial yang dimainkannya di masa lalu, terutama dalam konteks num=100 SEO.
Penjelasan Teknis Parameter num=100
Secara teknis, parameter num=100 Google adalah parameter query string yang digunakan dalam URL permintaan pencarian Google.
Ketika Anda melakukan pencarian standar, URL akan terlihat seperti: https://www.google.com/search?q=fokus+keyword
Dengan menambahkan parameter num=100, URL diubah menjadi: https://www.google.com/search?q=fokus+keyword&num=100
Perintah &num=100 secara eksplisit meminta server Google untuk menampilkan 100 hasil pencarian teratas (Rank 1 hingga Rank 100) pada satu halaman, menghilangkan kebutuhan untuk menekan tombol “halaman berikutnya” sembilan kali. Ini adalah mekanisme yang vital untuk mempercepat proses pengambilan data.
Contoh Penggunaan num=100 dalam SEO & Rank Tracking
Dalam dunia SEO, penggunaan num=100 sangat spesifik dan berorientasi pada data:
- Rank Tracking Otomatis: Sebagian besar tool rank tracking besar menggunakan parameter ini (atau metode serupa, sering kali melalui API non-publik yang meniru perilaku ini) untuk dengan cepat memindai 100 pesaing teratas untuk ribuan keyword dalam waktu singkat.
- Analisis Persaingan Skala Besar: Memungkinkan SEO spesialis untuk dengan cepat melihat gambaran lengkap 100 kompetitor yang bersaing untuk suatu keyword, termasuk domain otoritas rendah yang mungkin berada di peringkat 50-100.
- Data Scraping: Mengurangi jumlah permintaan server yang diperlukan. Untuk mengumpulkan 100 hasil, hanya perlu satu permintaan (dengan num=100), dibandingkan dengan sepuluh permintaan (tanpa num=100). Ini menghemat waktu dan mengurangi risiko blocking IP sementara.
Mengapa Parameter num=100 Penting untuk Praktisi SEO
Parameter ini memberikan keuntungan efisiensi yang sangat besar, khususnya dalam mendukung num=100 SEO untuk keyword volume rendah:
- Mempercepat Pengambilan Data SERP: Kecepatan adalah segalanya. Satu permintaan per 100 hasil jauh lebih cepat daripada sepuluh permintaan.
- Memudahkan Rank Tracking Tools: Tanpa num=100, tool harus membuat sepuluh kali lipat permintaan untuk mencapai hasil ke-100, secara eksponensial meningkatkan biaya operasional dan waktu pemrosesan data.
- Mendukung Analisis Keyword Long-Tail: Banyak keyword long-tail tidak memiliki volume pencarian tinggi dan cenderung menempatkan halaman kita di peringkat yang lebih rendah (misalnya, Rank 30-80). num=100 memastikan tool dapat melihat peringkat tersebut dengan mudah tanpa harus menyisir halaman demi halaman.
Berikut adalah perbandingan singkat yang menunjukkan pentingnya efisiensi parameter num=100 Google:
Fitur | SERP Tanpa num=10 (Default) | SERP Dengan num=100 |
Jumlah Hasil per Halaman | Maksimal 10 (atau lebih, tergantung fitur SERP) | Maksimal 100 |
Kecepatan Scraping Data 100 Hasil | Lambat (Membutuhkan 10 Request dan 10 Load) | Sangat Cepat (Membutuhkan 1 Request dan 1 Load) |
Jumlah Keyword Terjangkau dalam Waktu Singkat | Terbatas | Luas (Efisien untuk jutaan keyword) |
Potensi Risiko Blocking IP | Lebih Tinggi (karena banyak request) | Lebih Rendah (karena request lebih sedikit) |
Penerapan dalam Rank Tracking | Membutuhkan API Resmi (Berbayar Mahal) | Memanfaatkan celah URL yang ada |
Google Hapus num=100 di 2025: Kronologi dan Alasan
Kini, kita memasuki inti dari pembaruan Google SERP 2025 yang paling diperhatikan: penghapusan num=100 dihapus Google.
Kronologi Penghapusan Parameter num=100 Google
Penghapusan ini bukanlah keputusan tiba-tiba. Google telah berulang kali memberikan sinyal bahwa fitur-fitur yang memfasilitasi scraping data dalam volume tinggi, terutama yang tidak melalui jalur API resmi, akan dihapus:
- Sinyal Awal (UX): Google mulai mengurangi visibilitas opsi untuk menampilkan lebih dari 10 hasil, mendorong pengguna ke antarmuka yang lebih bersih, selaras dengan tren kecepatan modern.
- Pembaruan SERP Mobile: Di antarmuka seluler, yang kini dominan, konsep pagination halaman demi halaman telah digantikan oleh infinite scrolling atau batas hasil yang sangat ketat, membuat num=100 usang dari perspektif pengalaman pengguna (UX).
Alasan Google Menghapus num=100: Mengapa Keputusan Ini Dibuat?
Keputusan Google hapus num=100 didasarkan pada tiga pilar utama yang sangat krusial bagi ekosistem pencarian:
1. Fokus pada UX & Kecepatan
Alasan Google hapus num=100 yang paling resmi adalah pengalaman pengguna. Menampilkan 100 hasil pada satu halaman menciptakan waktu loading yang jauh lebih lama. Dalam era di mana kecepatan adalah faktor peringkat (Page Experience), Google ingin semua antarmuka pencariannya mencerminkan kecepatan kilat dan desain minimalis. Penghapusan ini sejalan dengan tren UX/UI modern yang mengutamakan hasil yang relevan secara instan (Top 10) dibandingkan tampilan data mentah.
2. Membatasi Scraping Massal
Ini adalah alasan yang paling berdampak pada praktisi SEO. num=100 dan scraping data SERP yang efisien sering kali digunakan oleh entitas yang melakukan scraping secara besar-besaran, membebani server Google dan menggunakan sumber daya bandwidth yang signifikan. Dengan membatasi request ke 10 hasil per halaman, biaya scraping menjadi mahal dan lambat, secara efektif mencegah sebagian besar scraping massal yang tidak sah.
3. Mencegah Penggunaan Data Google untuk Kompetitor SEO Tools
Dengan mengurangi akses mudah ke data 100 peringkat teratas, Google memaksa tool SEO (termasuk tool besar) untuk bergantung pada Google Search Console (GSC) API atau Custom Search API. Hal ini memperkuat kontrol Google atas data pencarian, memastikan bahwa data berharga yang mereka kumpulkan tidak mudah dieksploitasi oleh pihak ketiga yang bersaing dengan Google di pasar periklanan atau data. Ini adalah pertahanan strategis terhadap penyalahgunaan data SERP.
Pengumuman & Respon Komunitas SEO
Respon terhadap berita num=100 dihapus Google bervariasi. Tool rank tracking besar seperti Ahrefs dan SEMrush segera mengumumkan upaya untuk mengalihkan metodenya, entah dengan meningkatkan penggunaan API resmi (yang mahal) atau dengan mencari alternatif scraping tanpa num=100 yang lebih kompleks (seperti rotasi proxy dan pagination mendalam). Bagi SEO freelancer dan UKM, ini berarti mereka harus mengubah cara mereka melacak keyword long-tail dan mulai berfokus hanya pada hasil Top 10.
Dampak Penghapusan num=100 terhadap SEO
Penghapusan parameter num=100 Google adalah game changer. Ia mengubah fundamental num=100 SEO yang telah kita kenal.
Dampak num=100 untuk SEO Teknikal & Harian
Secara harian, praktisi SEO akan menghadapi kesulitan dalam:
- Verifikasi Peringkat Menengah: Peringkat antara 11 hingga 100 kini hanya dapat dilihat dengan pagination manual atau melalui API berbayar. Verifikasi cepat posisi ke-45 atau ke-88 hampir mustahil dilakukan secara efisien lagi.
- Audit SERP Kompetitif: Melakukan audit 100 pesaing untuk niche tertentu, yang dulu memakan waktu kurang dari satu menit, kini bisa memakan waktu sepuluh kali lipat.
- Data Scraping yang Terbatas: num=100 dan scraping data SERP kini menjadi proses yang jauh lebih rumit, mahal, dan rentan terhadap blocking IP. Praktisi harus memikirkan ulang strategi scraping mereka, beralih dari massal ke target yang sangat spesifik.
num=100 Hilang Impressions Turun (Penjelasan di Google Search Console)
Salah satu dampak num=100 untuk SEO yang paling membingungkan bagi pemula adalah isu num=100 hilang impressions turun di GSC.
Impressions (Tayangan) di GSC mencerminkan seberapa sering URL Anda muncul di hasil pencarian. Dahulu, jika halaman Anda berada di peringkat 50, ia akan dihitung sebagai impression setiap kali seseorang meminta hasil hingga 100 (via num=100).
Namun, karena kini Google batasi hasil pencarian 10 (kecuali pengguna menekan tombol halaman berikutnya), halaman Anda di peringkat 50 mungkin tidak akan dihitung impression sama sekali, kecuali jika pengguna benar-benar menavigasi ke halaman ke-5.
Implikasinya adalah:
- Impression GSC akan terlihat menurun secara keseluruhan. Ini bukan berarti kinerja Anda memburuk, tetapi hanya karena jangkauan default SERP Google telah menyempit.
- Data Impressions Top 10 menjadi lebih valid dan fokus. Praktisi akan didorong untuk berfokus pada optimasi yang bertujuan menembus Top 10 daripada sekadar masuk ke Top 100.
Pengaruh num=100 ke Rank Tracking Tools
Pengaruh num=100 ke rank tracking sangat signifikan. Selama bertahun-tahun, tool pihak ketiga mengandalkan efisiensi num=100. Kini, mereka menghadapi biaya data yang meroket:
- Peningkatan Biaya Operasional: Untuk tetap menawarkan data Top 100, tool harus beralih ke:
- Google Custom Search API: Solusi resmi, tetapi memiliki biaya per query.
- Jaringan Proxy yang Lebih Kompleks: Melakukan 10 request alih-alih 1 request membutuhkan 10x rotasi IP, meningkatkan biaya infrastruktur secara signifikan.
- Penyesuaian Metrik: Beberapa tool mungkin memilih untuk membatasi tracking hanya hingga posisi Top 50, atau bahkan hanya Top 20, untuk menghemat biaya. num=100 dan tool SEO akan beradaptasi dengan menawarkan model harga yang berbeda atau akurasi yang lebih terbatas.
Dampak terhadap Keyword Long-Tail & Analisis Persaingan
Penghapusan ini paling parah dirasakan pada analisis dampak num=100 terhadap keyword long tail.
- Prioritas Bergeser: Karena sulitnya melacak peringkat di luar Top 10, praktisi SEO akan cenderung kurang memprioritaskan keyword yang hanya membawa mereka ke peringkat 20-40.
- Fokus Mutlak ke Top 10: Analisis persaingan akan didominasi oleh siapa yang berada di halaman pertama (Top 10). Penelitian keyword akan lebih menitikberatkan pada keyword yang realistis untuk Top 10 daripada keyword yang sangat spesifik untuk long-tail yang hanya menyentuh Top 100.
- Perubahan Hasil Pencarian Google akan didominasi oleh metrik yang mudah dilacak (Top 10), memaksa semua orang untuk lebih bersaing di area tersebut.
Strategi SEO Tanpa num=100
Dengan berakhirnya era parameter num=100 Google, praktisi harus mengadopsi strategi SEO tanpa num=100 yang baru dan adaptif.
Solusi Rank Tracking Tanpa num=100
Untuk mengatasi pengaruh num=100 ke rank tracking dan tetap melacak peringkat secara akurat, Anda memiliki tiga opsi utama:
1. Gunakan Google Custom Search API (Solusi Resmi)
Ini adalah jalur yang direkomendasikan Google. Custom Search API (simulasi Dokumentasi API Google Search) memungkinkan Anda mendapatkan hasil SERP secara terstruktur (JSON/XML), jauh lebih andal dan legal daripada scraping.
Langkah Step-by-Step Menggunakan Google Custom Search API:
- Dapatkan Kunci API: Daftar ke Google Cloud Console dan aktifkan Custom Search API.
- Buat Mesin Pencari Khusus (CSE): Konfigurasikan CSE Anda untuk menargetkan seluruh web, bukan hanya situs tertentu.
- Lakukan Permintaan API: Gunakan script kustom (misalnya, Python atau JavaScript) untuk memanggil API. Anda dapat menentukan parameter start untuk memulai hasil (misalnya, start=1 untuk Rank 1-10, start=11 untuk Rank 11-20, dst.) dan num (tetapi ini dibatasi hingga 10).
- Kelebihan: Legal, stabil, dan memberikan data terstruktur.
- Kekurangan: Ada biaya per query (biasanya gratis untuk beberapa ribu query pertama, lalu berbayar).
2. Scraping dengan Pagination & Rotasi IP
Bagi yang masih ingin melakukan scraping mandiri untuk alternatif scraping tanpa num=100, metodenya harus ditingkatkan:
- Paginasi Mendalam: Anda harus melakukan 10 permintaan URL terpisah (menggunakan &start=10, &start=20, &start=30, dst.) untuk mendapatkan 100 hasil.
- Rotasi IP Agresif: Karena Anda melakukan 10x lebih banyak request, Anda memerlukan jaringan proxy yang jauh lebih besar dan lebih cerdas untuk mencegah blocking IP oleh Google.
3. Fokus pada Top 10 SERP dengan Pendekatan On-Page & CTR
Strategi SEO tanpa num=100 yang paling pragmatis adalah berfokus pada hasil yang masih mudah diakses: Top 10.
- Prioritaskan Data GSC: Alih-alih scraping, gunakan GSC sebagai sumber data peringkat utama. Analisis query mana yang berada di posisi 11-20, dan berikan upaya optimasi On-Page dan Technical SEO terkuat untuk keyword tersebut.
- Tingkatkan CTR: Gunakan Schema Markup dan Headline yang menarik untuk meningkatkan Click-Through Rate (CTR). Jika Anda berada di Rank 15, tetapi mendapatkan CTR yang tinggi (seperti Rank 5), Google cenderung mempromosikan Anda ke Top 10. Ini adalah cara proaktif untuk mengatasi perubahan hasil pencarian Google.
num=100 dan tool SEO: Bagaimana Vendor Tools Beradaptasi
Vendor tool num=100 dan tool SEO terkemuka telah berinvestasi besar-besaran untuk beradaptasi dengan pembaruan Google SERP 2025.
- Transisi ke API: Vendor akan meningkatkan penggunaan API berbayar resmi. Ini bisa berarti kenaikan harga langganan atau pengenalan paket “Pro Data” yang lebih mahal.
- Integrasi GSC yang Lebih Dalam: Tool akan lebih mengandalkan data GSC yang telah diintegrasikan, bukan data scraping mentah. Mereka akan memproses dan menyajikan data GSC dengan cara yang lebih mudah dipahami.
- Fokus pada Fitur Selain Rank: Mereka akan mengalihkan fokus dari rank tracking murni ke fitur yang lebih unik, seperti SERP Feature Tracking (misalnya, apakah Anda mendapatkan Featured Snippet), analisis backlink yang lebih mendalam, dan analisis gap konten.
FAQ: Jawaban untuk Keyword Long-tail Potensial
Di bawah ini adalah jawaban rinci untuk pertanyaan umum yang menggunakan keyword long-tail terkait dampak penghapusan parameter num=100 Google.
Kenapa parameter num=100 dihapus Google?
Alasan Google hapus num=100 utamanya adalah untuk melindungi pengalaman pengguna (UX) dan membatasi scraping data massal yang merugikan dan memberatkan server mereka. Parameter ini melanggar prinsip desain modern Google yang mengutamakan kecepatan dan default pada 10 hasil. Selain itu, penghapusan ini merupakan langkah strategis untuk menekan biaya operasional tool SEO pihak ketiga dan mendorong mereka untuk menggunakan jalur data resmi yang berbayar (API).
Bagaimana cara cek ranking setelah num=100 hilang?
Setelah num=100 hilang impressions turun dan diabaikan Google, cara cek ranking setelah num=100 hilang yang paling efektif adalah:
- Google Search Console (GSC): Ini adalah sumber data paling akurat dan gratis dari Google. Fokus pada laporan kinerja dan rata-rata posisi untuk keyword Anda.
- API Berbayar: Gunakan Google Custom Search API atau beli data melalui tool rank tracking besar yang telah beradaptasi.
- Cek Manual Berurutan: Lakukan pencarian manual dan klik pagination (Halaman 2, Halaman 3, dst.) hingga mencapai hasil yang Anda inginkan. Ini lambat, tetapi memberikan verifikasi instan.
Apa solusi rank tracking tanpa num=100?
Solusi rank tracking tanpa num=100 melibatkan dua pendekatan utama:
- Teknologi: Beralih sepenuhnya ke Google Custom Search API atau menggunakan layanan proxy canggih yang melakukan scraping dengan pagination mendalam (start=10, start=20).
- Strategi: Mengubah fokus pelacakan. Alih-alih melacak ribuan keyword hingga Rank 100, fokuskan sumber daya untuk melacak ratusan keyword kritis dengan potensi Top 20, dan gunakan GSC untuk memantau performa di luar area tersebut.
Bagaimana num=100 mempengaruhi impressions di GSC?
Bagaimana num=100 mempengaruhi impressions di GSC? Ketika num=100 dihapus Google, impressions secara alami akan turun. Sebelum dihapus, jika halaman Anda di Rank 50, Anda akan mendapatkan impression saat pengguna meminta Top 100. Setelah dihapus, pengguna hanya melihat Top 10. Agar halaman Anda di Rank 50 dihitung impression, pengguna harus secara eksplisit menavigasi ke Halaman 5. Oleh karena itu, penurunan impressions di GSC setelah pembaruan Google SERP 2025 adalah normal dan mencerminkan perubahan jangkauan default SERP, bukan kegagalan SEO Anda.
Bagaimana SEO tools berubah setelah num=100 dihapus?
Perubahan SEO tools setelah num=100 dihapus akan mencakup peningkatan harga, penyesuaian infrastruktur, dan pergeseran fokus. Tool akan mengurangi reliance pada scraping data mentah dan meningkatkan ketergantungan pada data API resmi atau data internal (seperti backlink dan volume pencarian). Mereka akan lebih fokus pada analisis yang dapat mereka hasilkan sendiri (misalnya, cluster topik, audit konten), sementara data peringkat akan menjadi lebih mahal dan terbatas.
Apa dampak num=100 terhadap keyword long-tail?
Dampak num=100 terhadap keyword long tail adalah berkurangnya visibilitas dan kemudahan pelacakan untuk keyword yang berperingkat rendah (Rank 11 ke bawah). Sebelumnya, num=100 memudahkan tool melihat posisi long-tail yang menghasilkan sedikit traffic. Setelah penghapusan, pelacakan otomatis untuk long-tail akan menjadi tidak efisien. Praktisi SEO harus mengandalkan data query GSC dan mengukur keberhasilan long-tail bukan dari posisi peringkat yang kaku, tetapi dari metrik click dan konversi yang dihasilkan.
Kesimpulan: Pentingnya Adaptasi Strategi SEO 2025
Penghapusan parameter num=100 Google di tahun 2025 adalah tonggak sejarah yang mengakhiri masa kemudahan akses data mentah SERP skala besar. Perubahan hasil pencarian Google dari Top 100 ke Google batasi hasil pencarian 10 per halaman merupakan tantangan serius bagi rank tracking, scraping, dan analisis keyword long-tail.
Ini adalah momen untuk beralih dari kuantitas data mentah ke kualitas analisis. Strategi SEO tanpa num=100 menuntut Anda untuk:
- Legalisasi Data: Prioritaskan penggunaan data resmi melalui Google Search Console dan Google Custom Search API.
- Fokus Kualitas: Alihkan fokus optimasi Anda ke Top 20 SERP, di mana upaya Anda memiliki peluang tertinggi untuk meningkatkan traffic dan impressions.
- Penerimaan Realitas Baru: Terima bahwa num=100 hilang impressions turun adalah hal normal di GSC dan sesuaikan KPI rank tracking Anda.
Dampak num=100 untuk SEO pada akhirnya adalah sebuah dorongan bagi komunitas untuk menjadi lebih canggih, etis, dan tool-agnostic. Adaptasi adalah kunci untuk tetap kompetitif di era pembaruan Google SERP 2025.
Mulai sesuaikan strategi SEO Anda sekarang agar tetap kompetitif di era pasca num=100!
Author
-
Hi, I'm Dede Nugroho. I enjoy sharing what I know with others. I'm passionate about security and have experience developing WordPress plugins
View all posts